๐ก
1) Main Ideas : 2 Tools Bikin Bisnis
|
|
โญ
2) 3 Interesting Things
|
|
๐
3) Previous Article
|
Reliable Tools for Business Creation
2 tools ini gue dapetin dari kuliah bisnis semester 1 dan bisa dibilang ini salah satu dari tools yang pasti gue pake buat bikin bisnis. (spoiler: tools lain yang pasti gue pake buat bikin bisnis adalah financial projection dan brand identity guideline)
2 tools ini nyelesain masalah yang biasa ada di fase bikin bisnis dan menjalani bisnis di tahap awal, contohnya :
- Punya bisnis tapi valuenya gak sesuai keinginan customer โ bisnis jadi gak laku
- Gak punya gambaran menyeluruh tentang bisnis yang mau bikin โ jadinya ada aspek bisnis yang kelupaan
- Gak ada gambaran menyeluruh tentang sisi operation bisnis โ output bisnisnya gak konsisten
- Sisi customer gak dipetakan dengan jelas โ customernya gak terlayani dengan baik, salah pilih customer
- Financenya kelupaan direview โ revenue / omzet gede tapi ga untung
Alrightt 2 tools itu adalah Business Model Canvas (BMC) dan Value Proposition Design (VPD). Gue mau disclaimer dulu, seperti tools yang lainnya (contoh : pisau, kalkulator, laptop) sepowerful dan berdampak apa tools ini bergantung pada si pemakai. Di newsletter kali ini gue bakal jelasin secara mendalam tentang kedua hal ini tapi supaya jago pakenya, itu butuh jam terbang dan pelatihan khusus.
Business Model Canvas
Selebihnya akan gue singkat jadi BMC. Credits ke yang nemuin BMC yaitu Alex Osterwalder dan Yves Pigneur. Penjelasan ini biar gak terlalu wordy (kebanyakan tulisan) dan bacanya jelas akan gue bikin jadi 3W. What (apa itu BMC), Why (kenapa harus bikin BMC), How (cara bikinnya gimana).
Lets go ~
What (Apa itu BMC ?)
- Semacam blueprint business kita dalam 1 halaman
- Bisa melihat rancangan bisnis kita secara keseluruhan mulai dari value bisnis kita, customernya, cara melayani customer, operationalnya, sampe ke bagian finance โ semua di 1 halaman aja jadi gampang review bisnis kita secara keseluruhan (nyelesain masalah no 2 - 5 yang awal gue bilang)
Why (Kenapa harus bikin BMC ?)
- Ngeliat bisnis secara big picture / keseluruhan
- Planning bisnis jadi menyeluruh (ga ada yang ketinggalan)
- Make sure setiap komponen bisnis kita saling berkaitan dengan benar (salah satu hal tersulit di bisnis adalah bikin semua berjalan bersamaan dengan benar)
- Bahan presentasi / jelasin ide bisnis kita ke orang lain (atau pitching ke calon investor)
- Update-able easily (kalo bisnis kita mau ganti arah / pivot tengah jalan)
How (Cara pakenya gimana)
BMC ini terdiri dari 9 kotak.
9 kotak ini merepresentasikan 4 bagian yaitu Value Proposition (no.1), Customer (no.2 - 4), Operation (no.5-7) dan Finance (no.8 dan 9).
Secara garis besar cara baca BMC gini :
- Mulai dari Value Proposition (no.1) itu harus sesuai dengan customer segments yang kita (no.2)
- Untuk customer segments (no.2) yang kita targetkan, cara jualannya melalui channels (no.3) dan menjaga relasi dengan customer melalui customer relationships (no.4)
- Dengan value proposition (no.1) kita dan customer segments (no.2) kita, secara operation, aktivitas yang sangat penting supaya kita bisa deliver product/ service adalah key activities (no.5)
- Lalu supaya aktivitas itu bisa berjalan lancar, kita butuh sumberdaya disini ada di key resources (no.6) dan terakhir supaya operasional dan bisnis kita berjalan lancar kita butuh partner, ini ada di key partnerships (no.7).
- Pindah ke sisi finance, biaya yang harus kita keluarkan untuk menjalankan bisnis ada di cost structure (no.8) dan pendapatan kita dari menjalani bisnis ada di revenue streams (no.9)
Setelah cara bacanya sekarang definisi sederhana dari setiap kotaknya :
1) Value Propositions :
- Value product / servis kita apa ?
- Apa yang bikin kita beda dari yang lain ?
- Make sure sesuai dengan customer segmentnya
2) Customer Segments
- Target marketnya siapa ?
- Umur ? Gender ? Kelas ekonomi ? Behavior ? Interest ?
- Dibuat sedetail mungkin
3) Channels
- Dimana customer bisa beli / nemuin product / servis kita ?
4) Customer relationships
- Gimana cara kita maintain relasi dengan customer ?
5) Key Activities
- Aktivitas apa yang kalo gak ada, bisnis kita gak jalan ?
- Important / core activity of our business
6) Key resources
- Sumber daya apa yang kalo gak ada, bisnis kita gak jalan ?
- Wajib ada supaya bisnis bisa jalan
- Bisa uang, equipment tertentu, atau resep
7) Key partnerships
- Pihak mana aja yang punya peranan penting supaya bisnis kita bisa jalan ?
- Tanpa pihak tersebut, bisnis kita gak jalan
8) Cost structure
- Cost untuk setup dan running bisnis ini apa aja ?
- Bisa dibagi jadi fix dan variable cost
9) Revenue streams
- Revenue / uang masuk untuk bisnis kita dari mana aja ?
- Bisa dari penjualan product ataupun yang lainnya
Jadi dengan kita ngisi 9 kotak itu, kita punya gambaran yang menyeluruh di 1 halaman tentang bisnis kita. Pengisian BMC ini gak ada bener salah, adanya tepat atau kurang tepat. Alright berikutnya Value Proposition Design.
Value Proposition Design
Selanjutnya akan gue sebut VPD. VPD ini juga ditemukan oleh Alex Osterwalder. Gue akan pake struktur yang sama buat jelasin yaitu 3W, What (apa itu VPD), Why (kenapa harus bikin VPD) dan How (cara bikinnya gimana).
Lets go ~
What (Apa itu VPD ?)
- Bagian yang lebih detail dari BMC khusus value proposition dan customer segment
- Kalo BMC bisa melihat keseluruhan bisnis, VPD ini bisa melihat apakah value proposition di bisnis kita itu sesuai dengan customer segment kita
Why (Kenapa harus bikin VPD ?)
- Make sure kalo value dari bisnis kita yang ada di product / servis itu sesuai dengan kebutuhan dan diinginkan oleh customer
- Mastiin bisnis kita solve problem customer
- Akan lebih mudah jualan product / jasa karena matched dengan yang customer inginkan, bisnis kita attract customer
How (Cara pakenya gimana)
VPD ini lebih sederhana daripada BMC, kalo BMC terdiri dari 9 kotak, VPD ini terdiri dari 6 bagian. Bagian sebelah kanan (lingkaran) itu mewakili customer segment dan bagian sebelah kiri (kotak) itu mewakili value proposition bisnis kita.
Secara garis besar cara baca VPD gini :
- Kita lihat customer segment yang kita tuju sebenernya mau ngapain / mau apa / apa yang mau dicapai dengan membeli product / jasa kita. Ini disebut customer jobs (no.1)
- Terus kita cek ke bagian products and services (no.2) apakah product and services kita sesuai dengan customer jobsnya (no.1)
- Setelah itu kita ke bagian customer lagi, hal yang membuat customer semakin suka / puas / mendukung customer jobsnya itu disebut gains (no.3)
- Kita cocokin dengan yang sebelah kiri bagian gain creators (no.4), udah sesuai belum dengan gains (no.3)
- Lalu kita liat halangan / hal gak enak apa yang dialami customer ketika mau mencapai customer jobs, ini disebut pains (no.5)
- Terakhir kita cek apakah product and services kita punya fitur yang bisa menyelesaikan pains (no.5) dari customer, ini disebut pain relievers (no.6)
Setelah cara bacanya sekarang definisi sederhana dari setiap bagiannya :
1) Customer Jobs
- Apa yang customer kita mau achieve (jobs to get done) ?
2) Products and Services
- Product / servis apa yang kita tawarkan ?
3) Gains
- Hal apa yang membantu / memperlancar / mempermudah si customer untuk mencapai jobs to get donenya ?
4) Gain Creators
- Fitur / aspek apa dari product / service kita yang sesuai dengan gain dari customer ?
5) Pains
- Hal apa yang menghalangi / membuat customer ga nyaman / ga bisa untuk mencapai jobs to get donenya ?
6) Pain Relievers
- Fitur / aspek apa dari product / service kita yang bisa meng-solve pain dari customer ?
Jadi dengan ngisi VPD ini kita bisa bener2 make sure kalo value dari product / services yang kita tawarkan sesuai dengan customer segment yang kita tuju. Sama seperti BMC, pengisian VPD ini gak ada bener salah, adanya tepat atau gak tepat, dan cara supaya kita bisa semakin tepat bikin VPD adalah dengan latihan dan review berkala (kalo ada mentorship lebih baik, karena bisa di challenge BMC atau VPD kita).
BMC dan VPD ini sangat powerful, gue udah ngerasain sendiri, disetiap proses planning bikin bisnis baru gue selalu pake kedua tools ini.
Thakyou for reading !
Kalo ada pertanyaan atau mau diskusi feel free hit me up di email gue atau twitter @siransel24
3 Interesting Things
1) Best Lamian no Pork di Jkt
Gooo visit Imperial Shanghai di Plaza Indonesia. Lamian ayam jamur, the besttt lamian, gurih-manisnya pas. Proteinnya berlimpahh. Tekstur dan kenyalnya on point ๐
โ
|
|
|
2) Cara Tau Value Suatu Hal Buat Seseorang
Seberapa dia rela bayar buat suatu hal itu ? (cnth : keluarga inti sangat valuable buat gue, jadi gue rela susah payah cari kerjaan yg fleksibel demi bisa hadir di special moment keluarga)
โ
|
|
|
3) The Importance of Value for Team
Tim kita gak bisa achieve goal dengan efektif dan efisien kalo gak dikasih tau diawal value dari leadernya apa.
โ
|
|
|
Previous Article
See you di newsletter berikutnya !